Pati Menuju Globalisasi



Tidak henti - hentinya Pati di ramekan dengan demo - demo oleh msyarakatnya. Demo yang merupakan sebuah cara menyampaikan pendapat atau aspirasi masyarakat kepada para pejabat birokrasi pemerintahan tentu sarat akan kepentingan di negara yang sangat menghargai kebebasan berekspresi ini. Bahkan sejarahpun mencatat, berkali - kali gerakan oleh para pendemo berhasil menjatuhkan kebijakan birokrasi, bahkan menjatuhkan pejabat birokrasi.

Tentu masih ingat jelas bagaimana demo penolakan pendirian pabrik semen d Pati tahun 2008 oleh PT Semen Gresik dan terbaru tahun 2014 oleh PT Indocement. Bagaimana perjuangan masyarakat Pati kidul yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) berjuang mati - matian supaya daerah mereka tidak di dirikan pabrik semen yang akan memberikan banyak sekali efek negatif di lain efek positifnya. Meski diproyeksikan dapat memberikan banyak lapangan pekerjaan di Pati kidul sebagai upaya pemerataan pembangunan, tapi dari operasi produksi pabrik semen tersebut bisa menyebabkan mata air yang ada di pegunungan kendeng rusak bahkan mati. Di pegunungan kendeng sendiri terdapat ratusan sumber mata air yang selama ini untuk kegiatan sehari - hari warga, juga untuk mengairi seluruh sawah di daerah sekitar pegunungan kendeng.

Demo nelayan dan pengusaha ikan asapan menjadi yang terhangat dewasa ini, masih teringat jelas bagaimana ribuan nelayan Pati yang tergabung dalam Fron Nelayan Bersatu menyerbu Jakarta supaya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/PERMEN-KP/2015 tentang "Larangan Penggunaan Alat Tangkap Ikan Pukat Hela dan Pukat Tarik" di hapuskan. Banyak sekali nelayan Pati yang tidak bisa melaut karena peraturan itu. Selain itu juga pabrik - pabrik pengasapan ikan di juwana banyak yang tidak beroperasi.

Di era Globalisasi seperti ini tentunya kita harus berfikir bagaimana meningkatkan kualitas daerah untuk dapat bersaing di global. Pati yang merupakan kabupaten besar di Jawatengah bagian timur tentu memiliki potensi yang besar melihat ada daerahnya yang di lewati jalan pantura sebagai jalan utama di Pulau Jawa. Potensi wisata yang masih sangat mungkin untuk dikembangkan dengan mendatangkan para investor. Pertanian, sebagaimana kita tahu lahan pertanian di Kabupaten Pati sangat luas sekali, termasuk juga banyaknya buah variates unggulan yang cuma ada di  Pati. Para putra - putri asli daerajh Pati yang selalu menjadi orang sukses di daerah perantauanya, juga semakin panasnya gerakan - gerakan untuk menuju yang lebih baik lagi dari organisasi - organisasi masyarakat maupun pemuda di Pati. Tentu sebuah isu yang sangat menarik bila membahas apa yang akan di bawa Kabupaten Pati dalam persaingan global nanti, bagaimana Pati yang dulu di kenal sebagai kota pensiunan berkeinginan untuk menjadi kota unggulan di era globalisasi.

Belum ada Komentar untuk "Pati Menuju Globalisasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel